Tanaman kelapa sawit diklasifikasikan sebagai berikut
Divisi : Embryophyta siphonagama
Kelas : Angiospermae
Ordo : Monocotyledonae
Family : Arecaceae
Subfamili :
Cocoideae
Genus : Elaeis
Spesies : 1. E.guineensis jacq
2. E. oleifera (H.B.K ) Cortes
3. E. odora
Kelapa sawit memiliki titik tumbuh yang aktif secara terus-menerus
menghasilkan primordial (bakal) daun setiap 2 minggu (pada tanaman dewasa).
Daun memerlukan waktu 2 tahun untuk berkembang dari proses inisiasi sampai
menjadi daun dewasa pada pusat tajuk (pupus daun/spearleaf) dan dapat berfotosintesis secara aktif sampai 2 tahun
lagi. Proses inisiasi daun sampai layu (senescense)
kira-kira 4 tahun.
1.
Daun
Daun kelapa sawit terdiri dari beberapa bagian sebagai
berikut.
·
Kumpulan
anak daun (leaflets)yang mempunyai
helaian (lamina) dan tulang anak daun
(midrip).
·
Rachis
yang merupakan tempat anak daun melekat.
·
Tangkai
daun (petiole) yan merupakan bagian antara daun dan batang.
·
Seludang
daun (sheath)yang berfungsi sebagai
pelindung dari kuncup dan memberi kekuatan pada batang.
Total jumlah daun pada perkebunan kelapa sawit sangat
bergantung pada metode panen dan tunasan (pruning)
yang dilakukan. Selain itu, faktor intensitas cahaya yang sampai ke kanopi
tanaman juga sangat berpengaruh terhadap jumlah daun kelapa sawit. Pada
kerapatan tanaman yang tinggi, dimana intensitas cahaya kurang, umur daun
sangat berkurang. Pada kerapatan tanaman yang normal, yaitu 140–150 pohon/ha
dengan tanpa penunasan daun, senescence umumnya
mulai terjadi pada daun ke 48 – 50. Namun pada kerapatan tanamanyang tinggi,
dapat terjadi mulai daun ke-35.
Pada kelapa sawit,
primordia daun dihasilkan dalam pola spiral mulai dari titik tumbuh (apex). Spiral ini dikenal sebagai
“spiral genetik”. Setiap primordium daun terpisah dari primordium sebelumnya
pada spiral genetik berdasarkan suatu sudut, yaitu sudut divergen yang besarnya
137,50 (sudut fibonansi). Dalam individu tanaman, spiral genetik
tersebut biasanya akan selalu konsisten ke kanan atau ke kiri. Susunan spiral
membentuk deret Fibonacci, yaitu 1: 1 : 3 : 5 : 8 : 13 : 21, dan seterusnya.
Pada batang kelapa sawit dewasa, susunan kelipatan 8 daun umumnya biasa
ditemui, tetapi kelipatan 5, 13, dan 21 juga dapat dijumpai.
2.
Batang
Batang kelapa sawit terdiri dari pembuluh-pembuluh yang
terikat secara diskrit dalam jaringan parenkim. Maristem pucuk terletak dekat
ujung batang, dimana pertumbuhan batang sedikit agak besar. Penebalan dan
pembesaran batang terjadi karena aktivitas “penebalan maristem primer” yang
terletak dibawah maristem pucuk dan ketiak daun.
Batang diselimuti oleh pangkal pelepah daun tua sampai
kira-kira umur 11 – 15 tahun. Setelah itu, bekas pelepah daun mulai rontok
dengan sendirinya mulai dari bagian tengah batang kemudian meluas ke atas dan
ke bawah.
3.
Akar
Sistem perakaran kelapa sawit merupakan sistem perakaran
serabut, terdiri dari akar primer, sekunder, tersier, dan kuartener. Akar
primer umumnya berdiameter 6 – 10 mm, keluar dari pangkal batangdan menyebar
secara horizontal dan menghujam kedalam tanah dengan sudut yang beragam. Akar
primer bercabang membentuk akar sekunder yang berdiameter 2 – 4 mm. Akar sekunder
bercabang membentuk akar tersier yan berdiameter 0,7 – 1,2 mm dan umumnya
bercabang lagi membentuk akar kuartener. Akar kuartener tidak mengandung
lignin, panjangnya hanya 1 – 4 mm dengan diameter 0,1 – 0,3 mm.
Sebagian besar
perakaran kelapa sawit terutama berada dekat dengan permukaan tanah. Hanya
sedikit akar kelapa sawit yang berada
pada kedalaman 90 cm. system perakaran yang aktif berada pada kedalaman 5 – 35
cm.
4.
Bunga
Kelapa sawit merupakan tanaman monoecious (berumah satu). Artinya, bunga jantan dan bunga betina
terdapat pada satu pohon, tetapi tidak pada tandan yang sama. Bunga muncul dari
ketiak daun. Setiap ketiak daun hanya menghasilkan satu infloresen (bunga
majemuk). Bunga kelapa sawit merupakan bunga majemuk yang terdiri dari kumpulan
spikelet dan tersusun dalam infloresen yang berbentuk spiral. Bunga jantan
maupun bunga betina mempunyai ibu tangkai bunga (peduncle/rachis) yang merupakan struktur pendukung spikelet. Dari rachis ini, terbentuk struktur triangular bract yang kemudian
membentuk tangkai-tangkai bunga (spikelets).
5.
Buah
Buah kelapa sawit terdiri dari pericarp yang terbungkus oleh exocarp
(kulit), mesocarp, dan endocarp (cangkang) yang membungkus 1 –
4 inti/kernel. Inti memiliki testa
(kulit), endosperm yang padat, dan
sebuah embrio.
Berdasarkan warna
kulit buahnya kelapa sawit dibagi menjadi menjadi 3 tipe buah, yaitu sebagai berikut.
- Nigrescens
Buah nigrescens berwarna ungu sampai hitam pada waktu
muda dan berubah menjadi jingga kehitam-hitaman pada waktu matang.
-Virescens
Pada waktu muda, buah virescens berwarna hijau dan ketika
matang warnanya berubah menjadi jingga kemerahan, tetapi ujungnya tetap
kehijau-hijauan.
-Albescens
Pada waktu muda, buah albescens berwarna keputih-putihan,
sedangkan setelah matang berubah menjadi kekuning-kuningan dan ujungnya
berwarna ungu kehitam-hitaman.
No comments:
Post a Comment