Friday, May 24, 2013

Persiapan Sertifikasi ISPO

     Seperti juga sistem manajemen  lain seperti :ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001/SMK3, ISO 22000, SA 8001 dan lain-lain, sebelum mengajukan sertifikasi, perlu melakukan pembenahan di internal perusahaan terkait pemenuhan prinsip-prinsip ISPO. Langkah-langkah yang dapat digunakan adalah:
Langkah pertama:
    Melakukan gap analisis untuk mengetahui seberapa jauh  perbedaan  menejemen system yang dimiliki  di bandingkan dengan pedoman ISPO. Perusahan-perusahan yang sudah menerapkan standar internasional  seperti :ISO 9001, ISO 14001, ISO 22000, OHSAS 18001, ISO 26000, SA 8001 maka akan semakinmudah untuk menerapkan dan sertifikasi ISPO
Langkah ke dua
1. Mendisain dan mengembangkan sistem yang mengacu pada pedoman ISPO melalui:
    • Menetapkan ruang lingkup sistem
    • Pelatihan pedoman ISPO
    • Mengembangkan Kebijakan,  Sasaran, Prosedur, Instruksi kerja, formulir dan lain-lain
2. Mengimplementasikan sistem ISPO secara efektif di seluruh fungsi perusahaan
3. Melakukan pemantauan pengukuran yang mencakup keseluruhan aspek baik
    lingkungan, sosial, dll
4. Melakukan evaluasi efektif sistem melalui  internal audit, kajian manajemen
5. Melakukan  peningkatan efektif sistem secara berkelanjutan
Langkah ke tiga:
    Setelah pengembangan dan perbaikan sistem manajemen mencau pada pedoman  ISPO  sudah memenuhi, perusahaan mengajukan sertifikasi kepada badan sertifikasi sesuai pilihannya. Ruang lingkup yang disertifikasi adalah kebun sendiri dan pabrik kelapa sawit (PKS), perusahaan berkewajiban mensosialisasikan ISPO kepada para pemasok TBS dari perkebunan lain jika menerima TBS selain kebun sendiri.
   Masa berlaku sertifikat ISPO adalah selama 5 tahun sebelum dilakukan penilaian ulang (re-assesment) dan sekali dalam setahun dilakukan audit pengawasan (survailance).

  http://gsconsultindonesia.com/

No comments:

Post a Comment